Kitab Ucapan Salam
1.
Pengendara sepatutnya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan
kelompok yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada kelompok
yang beranggota lebih banyak
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada
pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk
dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah
yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)
2. Di antara hak muslim terhadap muslim lain adalah menjawab salam
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Ada lima kewajiban bagi seorang muslim terhadap
saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang yang bersin,
memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah. (Shahih
Muslim No.4022)
3. Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam
kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas
kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih
Muslim No.4026)
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Sekelompok
orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka
mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut:
"Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan
kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah
menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau
mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda: Aku telah
menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)
4. Mengucapkan salam kepada anak kecil
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. pernah melewati anak-anak lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka. (Shahih Muslim No.4031)
5. Wanita boleh keluar untuk memenuhi kebutuhan manusia
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Saudah
keluar setelah diwajibkan hijab atasnya untuk memenuhi suatu
keperluannya. Dia adalah seorang wanita yang bertubuh besar melebihi
wanita-wanita yang lain sehingga mudah dibedakan bagi orang mengenalnya.
Kemudian Umar bin Khathab melihatnya lalu berkata: Hai Saudah! Demi
Allah, bagaimanapun kamu pasti kami kenali maka perhatikanlah cara kamu
keluar rumah! Ia melanjutkan: Lalu berbaliklah Saudah untuk segera
pulang sementara Rasulullah saw. berada di rumahku sedang menyantap
makan malam dengan tulang yang masih di tangannya. Ketika itulah Saudah
masuk dan mengadu: Ya Rasulullah! Aku baru saja keluar. Lalu Umar bin
Khathab menegurku begini dan begini. Ia melanjutkan (Aisyah): Kemudian
diwahyukan kepada Rasulullah saw. (ayat ke 59 surat Al-Ahzab) pada saat
tulang masih berada di tangan beliau yang belum beliau letakkan.
Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya telah diizinkan bagi kalian, kaum
wanita, untuk keluar memenuhi keperluan kalian. (Shahih Muslim No.4034)
6. Haram berduaan dengan lawan jenis dan menemuinya
• Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Hindarkanlah diri kalian masuk menemui
wanita. Seorang sahabat Ansar bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana kalau
ipar? Rasulullah saw. bersabda: Ipar itu maut (lebih mengkhawatirkan).
(Shahih Muslim No.4037)
7.
Menerangkan bahwa bagi orang yang terlihat berduaan dengan seorang
perempuan sedangkan perempuan itu adalah istrinya atau muhrimnya
disunatkan mengatakan "ini Fulanah" untuk menghindari prasangka buruk
terhadapnya
• Hadis riwayat Shafiyah binti Huyaiy ra., ia berkata:
Suatu
malam ketika Nabi saw. sedang beriktikaf, aku datang mengunjungi beliau
untuk mengajak bicara. Setelah itu aku pun bangkit berdiri untuk pulang
dan Rasulullah saw. ikut berdiri untuk mengantarkanku. Tempat tinggal
Shafiyah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang
Ansar. Tatkala mereka melihat Nabi saw. mereka mempercepat jalan mereka
lalu Nabi saw. berseru: Tunggulah! Dia adalah Shafiyah binti Huyaiy.
Mereka berdua segera menyahut: Maha suci Allah, ya Rasulullah!
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya setan itu berada di dalam aliran
darah tubuh manusia dan aku khawatir akan menimbulkan prasangka buruk di
hati kalian atau mengatakan sesuatu. (Shahih Muslim No.4041)
8.
Orang yang datang ke suatu majlis dan menemukan tempat kosong, dia
boleh duduk di sana, bila tidak maka hendaklah dia duduk di belakang
orang-orang yang sudah terlebih dahulu hadir
• Hadis riwayat Abu Waqid Al-Laitsi ra.:
Bahwa
ketika Rasulullah saw. sedang duduk di mesjid bersama para sahabat,
tiba-tiba muncullah tiga orang. Yang dua orang datang menghampiri
Rasulullah saw. sedangkan yang satu lagi berlalu pergi. Ia berkata:
Kemudian keduanya berdiri di hadapan Rasulullah saw. lalu yang satu
melihat tempat kosong di antara lingkaran orang maka duduklah ia di
sana. Adapun yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Sementara itu
orang yang ketiga, telah pergi. Setelah Rasulullah saw. selesai, beliau
bersabda: Tidak inginkah kalian aku beritahukan tentang ketiga orang
tadi? Seorang di antara mereka telah berlindung kepada Allah, maka Allah
memberikan perlindungan kepadanya. Sedangkan yang lain malu, maka Allah
pun malu kepadanya. Adapun orang yang ketiga ia telah berpaling, maka
Allah pun berpaling darinya. (Shahih Muslim No.4042)
9. Haram mengusir orang dari tempat duduknya untuk diambil alih
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari
Nabi saw. bahwa Beliau bersabda: Jangan sekali-kali seorang di antara
kalian membuat orang lain berdiri dari tempat duduknya kemudian dia
duduk di tempat itu. (Shahih Muslim No.4043)
10. Larangan bagi lelaki banci (waria) masuk menemui wanita lain
• Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
Bahwa
seorang lelaki banci berada di rumah (rumah Ummu Salamah) ketika
Rasulullah saw. sedang di rumah. Orang itu berkata kepada saudara Ummu
Salamah: Hai Abdullah bin Abu Umayah! Jika Allah menolong kalian
menaklukan Thaif besok, maka akan kutunjukkan kepadamu anak perempuan
Ghailan. Dia menghadap dengan empat lipatan perut dan mundur dengan
delapan lipatan perut (sangat gemuk). Ketika Rasulullah saw. mendengar
ucapan itu, beliau bersabda: Janganlah mereka itu masuk ke tempat
kalian. (Shahih Muslim No.4048)
11. Boleh memboncengkan wanita lain yang kepayahan di jalan
• Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata:
Zubair
mengawiniku sedangkan ia tidak memiliki harta atau hamba sahaya atau
apapun kecuali kudanya. Akulah yang memberi makan kudanya, mencukupi
bahan makanannya, mengurusnya, menumbukkan biji bagi hewan penyiramnya,
memberinya makan, memberi minum, menjahitkan timbanya dan membuatkan
adonan rotinya. Tetapi, aku tidak pandai membuat roti karena itu wanita
Ansar tetanggakulah yang membuatkan roti untukku. Mereka adalah para
wanita yang jujur. Ia berkata: Aku biasa memindahkan biji kurma dari
tanah Zubair yang diberikan Rasulullah saw. dengan memanggulnya di atas
kepalaku yang berjarak kira-kira duapertiga farsakh (1 farsakh = 3 mil).
Ia berkata lagi: Suatu hari aku datang membawa biji kurma di atas
kepalaku lalu bertemu dengan Rasulullah saw. beserta beberapa orang
sahabat. Beliau memanggilku, kemudian mengucap: Ikh, ikh (ucapan untuk
menderumkan untanya). Beliau bermaksud memboncengku di belakangnya. Asma
berkata: Aku merasa malu dan aku tahu kecemburuanmu. Zubair berkata:
Demi Allah! Engkau memanggul biji kurma di atas kepala adalah lebih
berat daripada engkau menunggang bersama beliau. Ia berkata: Sampai Abu
Bakar ra. mengirimkan seorang pembantu yang mengambil alih pengurusan
kuda, seakan-akan ia telah membebaskanku. (Shahih Muslim No.4050)
12. Haram dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ketiga dengan tidak mendapatkan ridhanya
• Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Rasulullah
saw. bersabda: Apabila terdapat tiga orang, maka janganlah dua orang
(di antara mereka) berbisik-bisik tanpa menyertakan yang lain. (Shahih
Muslim No.4052)
• Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Apabila kalian bertiga orang, maka janganlah dua orang
berbisik-bisik tanpa menyertakan seorang yang lain sehingga kamu dapat
bergaul dengan manusia, karena dapat membuatnya sedih. (Shahih Muslim
No.4053)
13. Berobat, sakit dan menjampi
• Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Pandangan mata yang hasut itu adalah hak (benar). (Shahih Muslim No.4057)
14. Sihir
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Seorang
Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al-A`sham pernah menyihir
Rasulullah saw. Ia berkata: Sehingga Rasulullah saw. membayangkan
seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai
pada suatu hari atau suatu malam, Rasulullah saw. berdoa dan terus
berdoa, kemudian berkata: Hai Aisyah, apakah engkau merasa bahwa Allah
memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Dua
malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antaranya duduk di samping
kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di
samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku
atau sebaliknya: Sakit apa orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir.
Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab:
Labied bin Al-A`sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu
ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rontokan rambut yang
berada di sisir itu serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu
bertanya: Di mana benda itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam
sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah saw. datang ke
sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau kemudian beliau
bersabda: Hai Aisyah, demi Allah, air sumur itu laksana perasan inai
(yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada
di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya
Rasulullah, apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah saw.
menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku.
Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku
menyuruh memendamnya. (Shahih Muslim No.4059)
15. Racun
• Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa
seorang perempuan Yahudi datang kepada Rasulullah saw. dengan membawa
hidangan daging kambing yang telah diracuni kemudian Rasulullah saw.
memakan sebagiannya. Lalu perempuan itu dihadapkan kepada Rasulullah
saw. dan ditanyakan tentang perbuatannya tersebut, dia menjawab: Aku
memang bermaksud hendak membunuhmu. Rasulullah saw. bersabda: Allah
tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu untuk melakukan hal itu.
Menurut satu riwayat, ada tambahan kalimat terhadapku. Para sahabat
bertanya: Bolehkah kami membunuh perempuan ini? Rasulullah saw.
bersabda: Jangan! Anas berkata: Aku masih tetap mengenalinya (wanita
itu) karena hendak mencelakakan Rasulullah saw. tersebut. (Shahih Muslim
No.4060)
16. Anjuran menjampi orang sakit
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Biasanya
apabila ada seorang di antara kami menderita sakit, Rasulullah saw.
mengusapnya dengan tangan kanan beliau, kemudian beliau berdoa:
Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan manusia! Berilah kesembuhan karena
Engkaulah Penyembuh (segala penyakit). Tiada kesembuhan kecuali
kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. Ketika
Rasulullah saw. menderita sakit dan semakin parah, aku pegang tangan
beliau untuk melakukan seperti yang biasa beliau lakukan. Namun beliau
menarik tangan beliau dari tanganku kemudian berdoa: "Ya Allah!
Ampunilah aku dan jadikanlah aku bersama Rafiq A`la (Tuhan)." Aku
bergegas untuk melihat, ternyata beliau telah wafat. (Shahih Muslim
No.4061)
17. Menjampi orang sakit dengan bacaan jampi yang disyariatkan dan dengan meniupkannya
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Apabila
ada salah seorang anggota keluarga beliau yang sakit, beliau meniupkan
kepadanya dengan membacakan "muawwizat". Ketika beliau menderita sakit
yang menyebabkan beliau wafat, aku juga meniupkan kepada beliau dan
mengusapkan dengan tangan beliau sendiri. Karena tangan beliau tentu
lebih besar berkahnya daripada tanganku. (Shahih Muslim No.4065)
18. Diizinkan menjampi sakit mata, luka di lambung, terkena racun dan sakit akibat dihipnotis orang
• Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. memberikan keringanan kepada satu keluarga dari golongan Ansar
untuk menjampi dari sesuatu yang beracun. (Shahih Muslim No.4067)
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Rasulullah
saw. biasanya bila ada seseorang yang mengeluh sakit atau terkena luka,
Nabi saw. berdoa sambil jari tangannya seperti ini, lalu Sufyan
meletakkan jari telunjuknya ke tanah dan mengangkatnya kembali
(mencontohkan perbuatan Nabi): "Dengan nama Allah, debu tanah kami dan
dengan ludah sebagian kami semoga orang yang sakit di antara kami dapat
sembuh dengan seizin Tuhan kami". (Shahih Muslim No.4069)
• Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah menyuruhnya untuk meminta dijampikan dari pandangan mata yang hasut. (Shahih Muslim No.4070)
• Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
Bahwa
Rasulullah saw. pernah berkata tentang budak perempuan yang berada di
rumah Ummu Salamah ra., istri Nabi saw. yang di wajahnya beliau lihat
terdapat bercak hitam sisa perubahan warna kulit lalu bersabda: Dia
terkena penyakit karena pandangan mata hasut maka mintakanlah bacaan
jampi baginya. Beliau bermaksud agar kulit wajahnya kuning kembali.
(Shahih Muslim No.4074)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar